Selasa, 12 Juni 2012

Sepi Ini Betapa


gelombang biru yang  kutidurkan di matamu
telah menjelma risau pisau sunyi meracau
malam patah menyerah dalam labirin tak berujung
terjebak mimpi beribu obsessi menikung  tak kunjung larung

enam kali rembulan sabit  mati di ujung langit
amarah yang bangkit menggigit jiwa ragaku terpingit
perih kian mengiris malam menatah rintih
kian lunglai tungkai menongkat asa letih tertatih

tikaman sepi paling belati di ulu hati
sempurnakan pahitnya empedu rindu
aku...
serasa jatuh dalam lenguh tanpa keluh
terbunuh jauh

Aaah...betapa aku benci sepi ini



Sintang, 052012

Wan Suwandy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar